Postingan

Menampilkan postingan dari September, 2021

MACAM-MACAM METODE UJI NORMALITAS

Gambar
  Uji normalitas merupakan suatu prosedur   yang digunakan untuk mengetahui apakah data yang diperoleh dari populasi terdistribusi normal atau berada dalam sebaran normal. Menurut Howell (2011) distribusi normal adalah distribusi simetris dengan modus, mean, dan median berada pada pusat.. Uji normalitas data perlu dilakukan agar peneliti dapat menentukan jenis statistik apa yang akan digunakan. Jika data yang akan diolah berasal dari populasi yang terdistribusi normal dapat menggunakan statistik parametrik. Jika data tidak terdistribusi normal dapat menggunakan statistik non-parametrik Macam-macam metode uji normalitas dapat dilihat pada Tabel berikut. Metode Parameter Kriteria Distribusi Data dikatakan Normal Deskriptif Kertas peluan normal Apabila titik- titik yang dihubungkan merupakan garis lurus atau hampir lurus Koefisien varians Nilai koefisien varians < 30% Rasio Skewness

TEKNIK PROBABILITY SAMPLING

Gambar
  Ada dua metode utama pengambilan sampel. Peneliti harus memutuskan apakah akan memilih sampel probabilitas (dikenal sebagai sampel acak) atau sampel non-probabilitas (dikenal sebagai sampel purposive ). Perbedaan di antara mereka adalah: dalam sampel probabilitas peluang anggota populasi yang lebih luas dipilih untuk sampel diketahui, sedangkan dalam sampel non-probabilitas peluang anggota populasi yang lebih luas dipilih untuk sampel tidak diketahui. Pada tulisan ini, kita akan membahas mengenai probability sampling (sampel probabilitas). Mengapa disebut sampel probabilitas? Karena sampel diambil secara acak dari populasi yang lebih luas, berguna jika peneliti ingin membuat generalisasi, karena mencari keterwakilan dari populasi yang lebih luas. Sampel probabilitas akan memiliki risiko bias yang lebih kecil daripada sampel non-probabilitas. Karena pada sampel non-probabilitas tidak mewakili seluruh populasi, maka dapat menunjukkan kemiringan atau bias. Jenis-Jenis Teknik Probabil

TEKNIK PENGUMPULAN DATA MELALUI OBSERVASI

Gambar
  Observasi lebih dari sekedar melihat. Kegiatan mencari dan secara sistematis mencatat orang, peristiwa, perilaku, latar, artefak, rutinitas, dan sebagainya. Ciri khas observasi sebagai proses penelitian adalah observasi menawarkan kesempatan kepada penyelidik untuk mengumpulkan data dari tangan pertama, data 'langsung' di tempat dari situasi sosial yang terjadi secara alami. Artinya bukan data yang dilaporkan atau laporan dari tangan kedua. Penggunaan observasi sebagai prinsip utama penelitian memiliki potensi untuk menghasilkan data yang lebih valid atau otentik daripada yang akan terjadi dengan metode yang dimediasi atau inferensial. Ini adalah kekuatan unik observasi. Observasi kuat pada validitas; artinya dapat memberikan informasi kontekstual yang kaya, memungkinkan data tangan pertama untuk dikumpulkan, mengungkapkan rutinitas dan kegiatan duniawi, dan dapat menawarkan kesempatan untuk mendokumentasikan aspek-aspek dunia kehidupan yang verbal, non-verbal dan fisik.

KAJIAN PUSTAKA (LITERATURE REVIEW)

Gambar
  Setelah merumuskan pertanyaan penelitian, Nattarin sekarang merasa kesulita untuk memulai menuliskan kajian Pustaka. Oleh karena itu, Nattarin kembali menanyakan pertanyaan kepada Bright mengenai penulisan Kajian Pustaka yang baik dan benar. Nattarin           : Apa sih tujuan penulsian kajian pustaka? Bright              : Dengan kajian Pustaka, peneliti dapat mengetahui topik yang sedang popular pada masanya sehingga mereka terbantu dalam mengidentifikasi masalah yang selanjutnya dapat dijadikan topik penelitian. Nattarin           : Sumber-sumber kajian pustaka darimana saja? Brigth              : Kajian pustaka dapat diambil dari berbagai sumber yang akurat misalnya buku jurnal penelitian, skripsi, tesis, disertasi, surat kabar dan majalah serta internet. Nattarin           : Apakah sumber dari internet seperti tulisan di blog bisa dikutip dan dimasukkan ke kajian pustaka? Apakah sumber itu valid atau memenuhi kriteria sumber pustaka yang baik? Bright              : Saat ini mema

PERTANYAAN PENELITIAN

Gambar
Nattarin adalah seorang mahasiswa tingkat akhir di sebuah Universitas. Saat ini dia sedang berkutat dengan tugas akhir dari mahasiswa yaitu skripsi. Namun, dia tengah kebingungan untuk menuliskan pertanyaan penelitian. Oleh karena itu, dia meminta Bright untuk bertemu dan menanyakan beberapa pertanyaan. Bright adalah salah satu seniornya di kampus yang telah lulus tahun kemarin. Nattarin            : Bright, penelitian itu memang diharuskan mempunyai rumusan masalah ya? Bright               : Tentu saja! Rumusan masalah tuh termasuk “organ” penting dalam penelitian. Dengan rumusan masalah, penelitian tidak meluas tetapi fokus pada objek yang akan diteliti, termasuk menentukan jenis-jenis data yang akan digunakan nantinya Nattarin            : Lalu mengapa perlu merumuskan pertanyaan penelitian? Bright               : Pada hakikatnya perumusuan pertanyaan penelitian karena melihat kesenjangan yang terjadi antara apa yang seharusnya terjadi ( prescriptive ) dan yang seb

MEMILIH UJI STATISTIK INFERENSIAL YANG SESUAI

Gambar
Setelah seorang peneliti memperoleh data hasil penelitian maka langkah selanjutnya yang dilakukan ialah analisis data. Data hasil penelitian dapat dianalisis menggunakan metode statistik. Pemilihan metode statistik yang tepat sangat berpengaruh dalam proses analisis data. Penentuan metode statistik yang akan digunakan harus diputuskan terlebih dahulu sebelum memulai penelitian, lebih tepatnya telah dimuarakan pada tahap perencanaan. Pemilihan metode statistik yang keliru dapat mengakibatkan beberapa kendala selama proses interpretasi data serta dapat mempengaruhi hasil penelitian. Berdasarkan tujuan pengolahan data metode statistik digolongkan menjadi dua bagian yaitu statistik deskriptif dan statistik inferensial. Apa itu Statistik Inferensial? Statistik inferensial disebut juga statistik induktif. Dengan statistik inferensial seorang peneliti dapat mengestimasi dan menguji hipotesis tentang berbagai ukuran (parameter) populasi. Statistik inferensial juga lazim disebut sebag

PARADIGMA PENELITIAN PENDIDIKAN: POSITIVISME DAN POST-POSITIVISME

Gambar
Penelitian pendidikan menjadi salah satu cara terbaik untuk memahami dan mengatasi permasalahan-permasalahan yang muncul dalam dunia pendidikan. Pemasalahan yang beragam dalam dunia pendidikan membuat ruang lingkup dari penelitian pendidikan menjadi cukup luas. Namun secara sederhana kita dapat menyatakan bahwa ruang lingkup penelitian pendidikan adalah segala sesuatu yang berkaitan dalam proses belajar dan mengajar. Paradigma filsafat adalah sesuatu yang sangat berpengaruh terhadap perkembangan penelitian pendidikan.   Secara garis besar tedapat dua paradigma yang mempengaruhi penelitian pendidikan yaitu positivism dan post-positivisme.   POSITIVISME Positivisme memiliki pandangan yang berdasarkan pada realita atau kenyataan yang dapat dilihat dan ditentukan dengan pasti. Pandangan positivisme terhadap kebenaran ilmu pengetahuan ini mengarahkan kita pada penelitian yang bersifat kuantitatif sehingga kebenaran dapat digeneralisasikan berdasarkan pengukuran yang teliti terhadap variabe