PARADIGMA PENELITIAN PENDIDIKAN: POSITIVISME DAN POST-POSITIVISME
Penelitian pendidikan
menjadi salah satu cara terbaik untuk memahami dan mengatasi permasalahan-permasalahan
yang muncul dalam dunia pendidikan. Pemasalahan yang beragam dalam dunia
pendidikan membuat ruang lingkup dari penelitian pendidikan menjadi cukup luas.
Namun secara sederhana kita dapat menyatakan bahwa ruang lingkup penelitian
pendidikan adalah segala sesuatu yang berkaitan dalam proses belajar dan
mengajar. Paradigma filsafat adalah sesuatu yang sangat berpengaruh terhadap perkembangan
penelitian pendidikan.
Secara
garis besar tedapat dua paradigma yang mempengaruhi penelitian pendidikan yaitu
positivism dan post-positivisme.
POSITIVISME
Positivisme memiliki
pandangan yang berdasarkan pada realita atau kenyataan yang dapat dilihat dan
ditentukan dengan pasti.
Pandangan positivisme terhadap kebenaran
ilmu pengetahuan ini mengarahkan kita pada penelitian yang bersifat kuantitatif
sehingga kebenaran dapat digeneralisasikan berdasarkan pengukuran yang teliti
terhadap variabel atau sampel dari suatu objek penelitian. Setelah positivisme
ini menjadi pemahaman yang sangat bermanfat dalam waktu yang lama, kemudian
berkembang paradigma baru yang menjadi landasan penelitian dalam berbagai bidang
kehidupan, aliran ini disebut post-positivisme.
POST-POSITIVISME
Paradigma post-positivisme muncul setelah
positivisme dan memperbaiki kelemahan-kelemahanya. Post-positivisme memiliki
pandangan yang menyatakan realita adalah suatu kebenaran sama seperti aliran
positivisme namun kebenaran dari realita tersebut tidak bisa dinilai secara menyeluruh
oleh seoarang peneliti.
Pandangan post-positivisme terhadap kebenaran dan realita mengarahkan kita pada penelitian yang bersifat kualitatif. Penelitian kualitatif digunakan untuk meneliti pada kondisi objek yang alamiah, dimana peneliti adalah sebagai kunci atau bertindak sebagai instrumen, teknik pengumpulan data dengan cara gabungan, analisis data bersifat induktif/kualitatif, dan hasilnya lebih menekankan makna dari pada generalisasi.
Source gambar: freepik
Komentar
Posting Komentar