MEMILIH UJI STATISTIK INFERENSIAL YANG SESUAI

Setelah seorang peneliti memperoleh data hasil penelitian maka langkah selanjutnya yang dilakukan ialah analisis data. Data hasil penelitian dapat dianalisis menggunakan metode statistik.

Pemilihan metode statistik yang tepat sangat berpengaruh dalam proses analisis data. Penentuan metode statistik yang akan digunakan harus diputuskan terlebih dahulu sebelum memulai penelitian, lebih tepatnya telah dimuarakan pada tahap perencanaan. Pemilihan metode statistik yang keliru dapat mengakibatkan beberapa kendala selama proses interpretasi data serta dapat mempengaruhi hasil penelitian.

Berdasarkan tujuan pengolahan data metode statistik digolongkan menjadi dua bagian yaitu statistik deskriptif dan statistik inferensial.

Apa itu Statistik Inferensial?

Statistik inferensial disebut juga statistik induktif. Dengan statistik inferensial seorang peneliti dapat mengestimasi dan menguji hipotesis tentang berbagai ukuran (parameter) populasi.

Statistik inferensial juga lazim disebut sebagai statistik probabilitas karena kesimpulan yang diberlakukan untuk populasi berdasarkan data sampel kebenarannya bersifat peluang (probability).  

Alur dari penggunaan statistik inferensial adalah pengambilan sampel, pemilihan analisis, dan pengambilan keputusan untuk keseluruhan populasi.

Menurut Supardi (2013) ruang lingkup kajian statistik inferensial yaitu:

a. Uji persyaratan analisis, misalnya uji normalitas, uji homogenitas, variansi dan uji linearitas

b. Uji hipotesis asosiatif, misalnya analisis korelasi (correlations analysis), analisis regresi (regression analysis), dan analisis jalur (path analysis).

c. Uji hipotesis komparatif, misalnya uji t, uji McNemar, analisis varians (ANOVA), dan analisis kovarian (ANCOVA).

Jenis-jenis Statistik Inferensial

Statistik Inferensial terdiri ata dua jenis yaitu statistik parametrik dan statistik non-parametrik.

1. Statistik Parametrik

Statistik parametrik ialah jenis statistik yang digunakan untuk menganalisis data berbentuk data interval atau rasio, dimana data diambil dari populasi yang berdistribusi normal serta memiliki varians homogen.

a. Uji-t

b. ANOVA

c. Regresi

d. Korelasi

e. Analisis Jalur

Kriteria yang harus dipenuhi untuk uji parametrik, sebagaimana dikemukakan Hicks (2009) yaitu:

1. Data harus berbentuk interval atau rasio

2. Subjek dipilih secara random

3. Kelompok data harus terdistribusi normal

4. Variabilitas skor dalam setiap kelompok homogen


2. Statistik Non-parametrik

Statistik non-parametrik ialah statistik yang digunakan untuk menganalisis data nominal dan ordinal dari populasi yang bebas distribusi dan variansya tak perlu homogen.

Berikut beberapa contoh uji statistik non-parametrik:

1. Uji tanda (sign test)

2. Rank sum test (wilcoxon)

3. Rank correlation test (spearman)

4. Fisher probability exact test

5. Chi Kuadrat

Ciri-ciri kelompok data yang dapat diuji menggunakan statistik non-parametrik:

1. Kelompok data tidak berdistribusi normal

2. Umumnya data yang dimiliki memiliki skala nominal dan ordinal

3. Ukuran sampel kecil dan tidak berdistribusi normal

4. Sering ditemukan pada kasus penelitian ilmu sosial


DAFTAR RUJUKAN

Cresswell, J. W. 2018. Educational Research. Third Edition. New Jersey: Pearson Education.

Hicks, C. M. 2009. Research Methods for Clinical Therapists: Applied Project Design and

Analysis. Fifth Edition. Edinburgh: Churchill Livingstone.

Sugiyono. 2015. Statistika untuk Penelitian. Bandung: Alfabeta.

Supardi, U. S. 2013. Aplikasi Statistika dalam Penelitian Konsep Statistika yang lebih

Komprehensif. Jakarta: Change Publication.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

MANOVA DUA JALUR (TWO WAY MANOVA)

TUTORIAL SPSS UJI TWO-WAY ANOVA

UJI MANN-WHITNEY U DENGAN SPSS (CONTOH KASUS)