Postingan

Menampilkan postingan dari Oktober, 2021

PEMILIHAN STATISTIK INFERENSIAL

Gambar
  Hipotesis menjadi salah satu faktor yang menentukan karena berdasarkan hipotesis kita dapat mengetahui tujuan dari penelitian. Saltikov & Whittaker (2013) menyatakan bahwa secara esensial terdapat dua jenis penelitian, yakni penelitian eksperimen dan korelasi. Kedua jenis penelitian ini menggunakan hipotesis yang memprediksi hubungan antara dua variabel, namun tujuan dan metode keduanya berbeda. Berdasarkan faktor-faktor tersebut dapat kita kelompokan statistik inferensial yang dapat digunakan adalah seperti pada tabel berikut: Bentuk Hipotesis Skala Pengukuran Deskriptif (satu variabel) Komparatif (dua sampel) Komparatif (> dua sampel) Asosiatif Paired Independent Paired Independent Nominal - Binomial - Chi Kuadrat - Mc Nemar - Chi- Kuadrat - Fisher Exact - Chi-Kuadrat Cochran Q   Chi-Kuadrat

UJI MANN-WHITNEY U DENGAN SPSS (CONTOH KASUS)

Gambar
Uji Mann-Whitney U merupakan uji non-parametrik untuk membandingkan dua sampel independen bila datanya berbentuk ordinal Berikut beberapa kriteria data yang menjadi ketentuan: 1. Data yang diuji harus berskala rasio, interval, atau ordinal. 2. Terdapat 2 kelompok data yang diuji. 3. Data tidak berpasangan alias berbeda kelompok. 4. Kelompok yang diuji variansnya sama alias homogen. Contoh Kasus:  Seorang guru Fisika ingin mengetahui apakah ada perbedaan nilai hasil belajar Fisika antara siswa laki-laki dan perempuan setelah menerapkan model pembelajaran Discovery Learning . Diambil 16 siswa sebagai sampel. Hipotesis untuk kasus di atas: Ho: Tidak terdapat perbedaan hasil belajar fisika antara siswa perempuan dan laki laki Ha: Terdapat perbedaan hasil belajar fisika antara siswa perempuan dan laki-laki Tabel Data Hasil Belajar Fisika Peserta Didik Langkah – langkah analisis dengan SPSS: 1. Jalankan program SPSS, pilih Variable View di bagian bawah. Isikan di kolom Name

ANALISIS KORELASI SPEARMAN DENGAN SPSS

Gambar
  Korelasi Rank Spearman atau yang biasanya disebut dengan Spearman Rank Correlation Coefficient merupakan salah satu penerapan koefisien korelasi dalam metode analisis data statistik non parametrik. Statistik non parametrik ini merupakan suatu ukuran asosiasi atau hubungan yang dapat digunakan pada kondisi satu atau kedua variabel yang diukur adalah skala ordinal (berbentuk ranking) atau kedua variabel adalah kuantitatif namun kondisi normal tidak terpenuhi. Contoh Kasus: Berikut disajikan data kualitas produk dan kepuasan konsumen Kualitas Produk (X) Kepuasan Konsumen (Y) 2 3 3 3 4 4 4 5 3 4 5 5 5 5 4 5 5 5 4 4 Apakah ada korelasi yang positif antara kualitas produk dan kepuasan konsumen?   (Gunakan taraf signifikansi 5%). Langkah –

PERBEDAAN ANALISIS REGRESI LINIER SEDERHANA DAN REGRESI LINIER BERGANDA

Gambar
  1. REGRESI LINIER SEDERHANA Dalam Regresi Linier Sederhana, kita mencoba mencari hubungan antara satu variabel bebas ( input ) dan variabel terikat yang bersesuaian ( output ). Hal ini dapat dinyatakan dalam bentuk garis lurus. Persamaan garis yang sama dapat ditulis ulang menjadi: Y = β 0 + β 1 X + є dimana, 1. Y mewakili output atau variabel dependen. 2. β 0 dan β 1 adalah dua konstanta yang tidak diketahui yang mewakili potongan dan koefisien (kemiringan) masing-masing. 3. X mewakili input atau variabel independen. 4. є (Epsilon) adalah istilah kesalahan. Berikut ini adalah contoh grafik Model Regresi Linier Sederhana : Aplikasi Regresi Linier Sederhana antara lain: 1. Memprediksi hasil panen berdasarkan jumlah curah hujan: Hasil panen merupakan variabel terikat sedangkan jumlah curah hujan adalah variabel bebas. 2. Nilai yang dinilai oleh siswa berdasarkan jumlah jam belajar (idealnya): Di sini nilai yang diperoleh adalah variabel terikat dan jumlah

JENIS-JENIS VALIDITAS

Gambar
  Validitas merupakan syarat yang harus dipenuhi oleh suatu instrumen agar dapat digunakan dalam penelitian. Instrumen yang baik tentunya memiliki validitas yang tinggi. Validitas secara umum terbagi menjadi dua yaitu validitas internal (logis) dan validitas eksternal (empiris). 1) Validitas Internal (Logis) Validitas internal adalah validitas yang berkaitan dengan kemampuan suatu instrumen untuk menggambarkan objek penelitian secara logis dan masuk akal. Untuk dapat menentukan apakah instrumen itu memang memiliki validitas rasional atau belum, dapat dilakukan penelusuran dari dua segi, yaitu dari segi isi (validitas isi) dan dari segi susunan (validitas konstruk) a. Validitas Isi ( Content Validity ) Validitas konten atau validitas isi fokus memberikan bukti pada elemen-elemen yang ada pada alat ukur dan diproses dengan analisis rasional. Validitas konten dinilai oleh ahli. Saat alat ukur diuraikan dengan detail maka penilaian akan semakin mudah dilakukan. Setelah melakuk

KARAKTERISTIK QUASI EXPERIMENTAL DESIGN

Gambar
  KARAKTERISTIK QUASI EXPERIMENTAL DESIGN a. One Group Pretest-Posttest Design Pada desain ini, peneliti hanya menggunakan satu kelas yang diintervensi yaitu kelas eksperimen. Rancangan desain ini melakukan pretest dan juga posttest untuk mengetahui perbedaannya setelah dilakukan perlakuan tertentu.  b. Pretest-Posttest Only Control Group Design Pada penelitian ini menggunakan dua kelas yaitu kelas eksperimen dan kelas kontrol. Kedua kelas tersebut sudah ditentukan di awal sehingga tidak random. Pada kelas eksperimen diberi perlakuan (X) sedangkan kelas kontrol tidak diberi perlakuan. Rancangan desain ini juga melakukan pretest dan posttest untuk mengetahui perbedaan setelah dilakukan penelitian untuk kedua kelas. c. Pretest-Posttest Two Experimental Group Design Desain rancangan ini menggunakan dua kelas eksperimen yaitu menggunakan 2 kelas eksperimen dan 1 kelas kontrol. Kedua tersebut sudah ditentukan di awal sehingga tidak random. Pada kelas eksperimen 1 akan diberi perlakuan